Proses Simulasi Tinggal Di Mars
Selama masa delapan bulan NASA melakukan sebuah misi percobaan untuk tinggal di Mars, dengan menunggu rencana ini terlaksana segala persiapan dilakukan mulai dari sekarang termasuk melakukan simulasi tinggal di Planet Mars. Selama enam bulan ini NASA mencoba mengirim enam orang, dua perempuan dan empat pria.
Misi yang dilakukan ini bernama misi V, misi ini mengharuskan manusia atau krunya untuk tinggal di sebuah lokasi dengan kondisi yang menyerupai planet Mars. Misi ini bertujuan untuk menyiapkan para astronot yang akan pergi ke Mars sekaligus ingin mengetahui efek psikologisnya.
Tempat yang dipilih adalah Big. Sebuah pulau yang terpencil di Hawaii. Para kru astronot tinggal di sebuah fasilitas di Hawaii Spice Exploration Analog and Simulation (HI-SEAS) University of Hawaii di gunung berapi Mauna Loa. Dengan dilengkapi simulasi komunikasi selama 20 menit dengan dunia luar. Jangka waktu ini diperkirakan seperti waktu tunda dengan komunikasi antara Mars dan Bumi.
Para kru tinggal di sebuah kubah dengan luas 111 meter persegi dan menggunakan sensor yang gunanya untuk membantu memonitor kesehatan mereka. Proses percobaan tinggal di Mars akhirnya berakhir di minggu ono dengan menyelesaikan semua misi. Mereka berhasil menyelesaikannya dan memberikan kontribusi melalui kehidupan yang mereka jalanin selama di planet Mars dalam waktu delapan bulan termasuk memberikan pemahaman mengenai efek psikologis dalam jangka waktu yang terjadi pada para astronot.
Misi ini sudah direncanakan matang oleh para tim NASA merupakan satu persiapan yang dilakukan dalam perjalanan progresif ke Mars. Jika terjadi pencapaian paling cepat terlaksana di tahun 2030 nantinya. Ekspedisi ke Mars akan memakan waktu antara dua sampai tiga tahun. Dalam kurun waktu ini para kru akan berada di tempat terbatas sepanjang waktunya dengan komunikasi yang terbatas juga.
Dengan kondisi yang ekstrim, tentunya akan mempengaruhi mental seorang astronot bisa membantu antariksa memilih kru secara khusus dalam menjalankan misi. Nantinya masing masing astronot akan dikirim untuk diseleksi. Para calon kru tidak hanya berprestasi secara akademis tetapi mereka harus mampu menyelesaikan serangkaian permasalahan. Jadi penelitian simulasi ini untuk memastikan keselamatan dan kesehatan mental para astronot di masa mendatang.
0 comments:
Post a Comment