Menjadi pilot bukan hal mudah, tapi menantang stereotip gender dan menjadi penerbang wanita jauh lebih sulit. Namun, apapun itu tidak menghentikan tekad Anny Divya menerbangkan pesawat.
Perempuan berusia 30 tahun tersebut kini tercatat sebagai pilot wanita termuda pesawat Boeing 777 di dunia! Divya mengangkasa bersama dengan Air India, puncak dari mimpi masa kecilnya untuk mengudara.
"Saya selalu ingin menjadi seorang pilot, sejak kecil. Tidak seorangpun di samping saya tahu tentang dunia pilot saat itu. Saya tidak punya panduan...yang saya inginkan hanya terbang," ujar Divya kepada CNN
Perempuan ini didorong hasratnya dan bertekad untuk sukses. Ia mencari orang-orang yang menurutnya dapat menolongnya mencapai impiannya. Hingga akhirnya dia dikirimi brosur sekolah penerbangan oleh seorang teman.
Tak butuh waktu lama, pada usia 17 tahun ia pun mendaftar. "Saya terpilih..."
Namun, di lain sisi Divya dibenturkan pada kenyataan bahwa teman-teman barunya memiliki pengalaman terbang atau keluarga yang bekerja di industri penerbangan. Sementara bagi perempuan itu segalanya asing.
"Saya tidak tahu apapun tentang pesawat, teknologinya, apapun. Saya tidak pernah memiliki latar belakang terbang atau siapapun untuk membimbing saya, seluruhnya benar-benar baru bagi saya," jelas Divya.
Dalam perjalanannya menuju sukses, Divya menemukan begitu banyak perbedaan yang harus dihadapinya. Ia sendiri berasal dari Vijayawada, sebuah kota kecil di tenggara India.
Sesampainya di Uttar Pradesh, negara bagian terpadat di India, Divya harus beradaptasi. "Saya memiliki persoalan dengan perubahan bahasa dan budaya, bahkan cara berpakaian saya berbeda karena saya datang dari sebuah kota kecil".
"Yang lainnya berasal dari kota-kota bagus dan mereka menempuh pendidikan di sekolah dan universitas yang baik. Saya memiliki hambatan bahasa, juga budaya," tutur perempuan itu.
Menurut Divya, semua itu sulit. Namun, etos kerja dan komitmen untuk berhasil membuatnya bertahan.
"Kita semua memiliki beberapa kisah sukses dan gagal, tapi kita harus fokus pada apa yang kita butuhkan dan terus belajar. Saya ingin menjadi pilot, itulah yang ingin saya lakukan. Jadi, walaupun pada awalnya saya merasa tidak baik, saya bertekad melakukannya," kata Divya.
Divya juga beruntung karena mendapat dukungan dari keluarganya. Perempuan itu mengatakan, "Orang tua saya sangat mendukung. Meskipun ada masalah keuangan, butuh banyak uang untuk membayar sekolah penerbangan. Hanya dengan dukungan mereka, saya bisa melakukannya".
Pendidikannya di sekolah pilot diselesaikan Divya pada usia 19 tahun. Setelahnya ia mulai bekerja di Air India.
"Seiring waktu saya bekerja saya belajar banyak. Saya pergi ke Spanyol (untuk pelatihan) dan saya telah 10 tahun melakukan penerbangan internasional," terang wanita berambut panjang itu.
Meski telah berpengalaman selama bertahun-tahun, Divya masih saja menemukan ada orang yang terkejut dengan fakta bahwa ia adalah seorang pilot.
"Ketika saya mau bertugas, orang-orang tetap bertanya, 'Apakah Anda pilotnya?'. Mereka seperti ingin mengatakan, 'Tapi dia terlalu muda untuk menerbangkan sebuah pesawat besar'," kata dia.
Divya mengaku bahwa ia menikmati setiap hal dari profesinya.
"Saya menyukai setiap bagian dari pekerjaan saya, bepergian dan mengenakan seragam. Kami berangkat dari bandara yang berbeda...terbang ke destinasi yang berbeda pula setiap hari. Tidak pernah monoton, ini sangat seru".
Ada keinginan lain yang dimiliki Divya. Masih di dunia penerbangan, ia berhasrat menerbangkan pesawat dengan teknologi yang lebih maju. "Saya juga ingin mengajar, menjadi pelatih".
Divya gembira mengetahui bahwa kisahnya menginspirasi banyak orang. "Saya sangat senang mengetahui bahwa orang terinspirasi dan mereka ingin mewujudkan mimpi-mimpi mereka".
Tak hanya itu, ia juga senang menjadi panutan bagi wanita muda yang berniat memasuki bidang yang didominasi oleh laki-laki.
0 comments:
Post a Comment