Di dunia ini begitu menakjubkan dengan ciptaan Tuhan yang tidak pernah kita dugakan. Berbagai penemuan ditemukan para ilmuwan atau peneliti. Dengan tak terduga dan bisa jadi hunian bagi manusia yang telah ditemukan di antariksa. Para ilmuwan Australia melakukan penusuran gua es di bagian bawah glester Antartika tepatnya disekitar Gunung Erebus sebuah gunung berapi yang masih aktif di Pulau Ross di Antartika.
Peneliti dari universitas Waikato Selandia Baru, Profesor Craig Cary sebenarnya hanya ingin mengumpulkan tanah dari gua tersebut. Tetapi dia merasakan ada sesuatu yang tidak benar seperti suhu disana terasa hangat sekitar 20 derajat celsius. Kondisi seperti kita berada di ruang sauna, tetapi sauna di dalam gua es.
Dengan atasan ada lapisan es dan dibawah bagian tanah, tenang dan tak berangin, terasa hangat tetapi masih berada di Antartika. Sampai sampai kita tidak perlu menggunakan baju dingin hanya memakai T-shirt terasa cukup nyaman berada di bawahnya. Dengan cahaya dekat mulut gua dan filter cahaya yang lebih ke beberapa gua lainnya dimana es diatasnya sangat tipis.
Peneliti dari universitas Waikato Selandia Baru, Profesor Craig Cary sebenarnya hanya ingin mengumpulkan tanah dari gua tersebut. Tetapi dia merasakan ada sesuatu yang tidak benar seperti suhu disana terasa hangat sekitar 20 derajat celsius. Kondisi seperti kita berada di ruang sauna, tetapi sauna di dalam gua es.
Dengan atasan ada lapisan es dan dibawah bagian tanah, tenang dan tak berangin, terasa hangat tetapi masih berada di Antartika. Sampai sampai kita tidak perlu menggunakan baju dingin hanya memakai T-shirt terasa cukup nyaman berada di bawahnya. Dengan cahaya dekat mulut gua dan filter cahaya yang lebih ke beberapa gua lainnya dimana es diatasnya sangat tipis.
Menurut peneliti lainnya yang ikut dalam ekspedisi ini, Dr Ceridwen Franser dari ANU Fenner School of Environment and Society mengatakan kondisi gua ini cukup hangat, bisa mendukung pertumbuhan hewan dan tumbuhan. Kemudian para peneliti mengambil sampel tanah untuk melakukan analisis forensik dan hasilnya menunjukkan jejak DNA ganggang, lumut dan hewan kecil.
Penelitian masih belum yakin karena mereka sama sekali belum pernah melihat heran atau tumbuhan yang ditemukan ditempat lain di Antartika namun tidak semua bisa diindentifikasi. Kemungkinan bisa ditemukan adanya spesies baru hewan dan tumbuhan disana.
Penemuan di sekitar Gunung Erebus menunjukkan apa yang telah hidup di dalam gua Antartika bisa lebih beragam daripada yang telah diperkirakan. Saat analisis forensik DNA telah selesai, mereka akan kembali lagi untuk menyelidiki lebih dalam tentang penemuan ini. Sangat penting bagi mereka mengetahui bagaimana tumbuhan dan hewan tersebut bisa disana, darimana mereka berasal dan apakah populasi mereka juga tersebar ditempat lain.
0 comments:
Post a Comment