Akankah Terjadi Gangguan Jiwa Pada Anak Pasangan Sejenis
Beberapa pekan lalu Jerman pertama kalinya melegalkan pernikahan sesama jenis. Warga Jerman banyak yang merayakan kemenang parlemen dalam pemungutan suara untuk di legalkan pernikahan para LGBTQI.
Pasangan sesama jenis Michael dan Kai Korok menjadi pasangan sesama jenis pertama yang resmi mengadopsi anak di Jerman. Anak laki laki yang diadopsi mereka telah berusia dua tahun saat ini. Ketika berita ini diberitakan, tidak sedikit orang yang bertanya tanya apakah akan berdampak bagi anak anak jika memiliki orangtua sesama jenis terhadap perkembangan anak mereka.
Dalam studi survei penelitian di Columbia Law School mengevaluasi sebanyak 76 studi untuk memberikan pertimbangan mengenai kredibilitas, relevansikan. Dari jumlah studi yang direlevansi hanya sebanyak empat orang mengonklusikan bahwa anak anak yang dibesarkan oleh pasangan sesama jenis akan mengalami kesulitan karena orientasi seksual orangtuanya.
Para peneliti mengamati bagaimana laporan sains menganalisis anak anak dari pasangan sesama jenis. Mereka menemukan sejumlah laporan soal kasus ini semakin banyak. Laporan tersebut mengonklusikan bahwa tidak ada perbedaan antara anak anak yang dibesarkan oleh pasangan sejenis, heteroseksual, atau orangtua tunggal.
Anak anak yang dibesarkan oleh pasangan sesama jenis akan lebih sering mengalami masalah emosional daripada anak anak yang dibesarkan oleh orangtua heteroseksual. Metode yang digunakan Sullins untuk menemukan Konklusi mengalami kritikan. Dikarenakan tidak mempertimbangkan status hubungan pasangan sesama jenis dalam studi ini.
0 comments:
Post a Comment